- Nusaresearch Laporan lainnya Berita Terkini Tembus 44 Negara, Bagaimana Sebenarnya Virus Corona Menyebar?
Tembus 44 Negara, Bagaimana Sebenarnya Virus Corona Menyebar?
- Nusaresearch
- 28-02-2020
- 813
-
- Nilai: 0
KOMPAS.com – Jumlah negara yang mengonfirmasi adanya kasus virus corona sudah lebih dari 44 negara hingga Kamis (27/02/2020).
Secara global, jumlah kasus virus corona adalah sebanyak 82.455 kasus dengan jumlah 2.811 kematian.
Lantas bagaimana virus corona menyebar?
Melansir dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), virus corona diperkirakan menyebar terutama dari orang ke orang. Adapun proses penyebaran antara orang-orang yang berhubungan dekat satu sama lain yakni dalam jarak sekitar 2 meter. Penyebarannya sendiri melalui tetesan pernapasan yang dihasilkan ketika orang yang terinfeksi batuk maupun bersin.
Tetesan tersebut bisa mendarat di mulut maupun hidung orang yang berada di dekatnya atau mungkin terhirup ke dalam paru-paru. Saat seseorang menyentuh permukaan suatu benda yang terpapar, penularan virus corona Covid-19 ini mungkin saja terjadi.
Virus menyebar
Yakni ketika seseorang menyentuh permukaan, atau benda yang sudah terpapar virus kemudian menyentuh mulut, hidung atau mata mereka sendiri. Akan tetapi, cara ini tidak dianggap sebagai cara utama untuk virus menyebar. Orang-orang dianggap paling menular ketika mereka paling bergejala atau yang tengah sakit.
Namun beberapa penyebaran mungkin terjadi sebelum seseorang menunjukkan gejala. Akan tetapi seseorang tanpa gejala ini tidak dianggap sebagai cara utama penyebaran virus. Seberapa mudah virus menyebar dari orang ke orang dapat bervariasi. Beberapa mungkin sangat menular, sementara yang lain tidak begitu. Beberapa virus sangat menular layaknya campak namun beberapa tidak begitu.
Di Provinsi Hubei dan bagian lain China, virus penyebab Covid-19 tampaknya menyebar dengan mudah dan berkelanjutan. Akan tetapi di Amerika Serikat dan beberapa tempat lain virus tampaknya hanya menyebar kepada mereka yang melakukan kontak dekat. Terkait dengan virus corona ini masih banyak hal yang belum diketahui oleh para peneliti.
sumber: kompas.com
Laporan lainnya
-
KNKT: Pesawat Sriwijaya Air kemungkinan pecah ketika menghantam perairan
Nusaresearch
11-01-2021
-
KAI Tambah Stasiun yang Layani Rapid Test Antigen
Nusaresearch
22-12-2020
-
Jerapah putih terakhir di dunia dilengkapi dengan GPS agar aman dari pemburu liar
Nusaresearch
18-11-2020
-
Virus Corona Bermutasi, Benarkah Vaksin Covid-19 Jadi Tak Berguna?
Nusaresearch
17-11-2020
Related Report
-
KNKT: Pesawat Sriwijaya Air kemungkinan pecah ketika menghantam perairan
Nusaresearch
11-01-2021
-
KAI Tambah Stasiun yang Layani Rapid Test Antigen
Nusaresearch
22-12-2020
-
Jerapah putih terakhir di dunia dilengkapi dengan GPS agar aman dari pemburu liar
Nusaresearch
18-11-2020
-
Virus Corona Bermutasi, Benarkah Vaksin Covid-19 Jadi Tak Berguna?
Nusaresearch
17-11-2020
Permitaaan laporan untuk kita
If you feel interesting, Please share it