Laporan Tentang Rencana Menikah

  • Nusaresearch
  • 12-04-2019
  • 57559
  • Nilai: 0

Metode Riset  : Riset Online

Periode Pengumpulan Data : Januari 2019

Area Riset : Indonesia

Kriteria :

  • Laki – laki dan Perempuan berusia 18 tahun ke atas 
  • Lajang /belum menikah

Sample size : 2737 responden

 

Tujuan dari laporan ini adalah untuk mengetahui rencana orang-orang yang masih single / belum menikah di masa mendatang, mengenai kapan rencana akan menikah, dan hal-hal apa saja yang membuat sebagian orang belum melepas masa lajangnya. Karena sesungguhnya pernikahan adalah suatu hal yang sakral, hanya terjadi sekali seumur hidup. Suatu pernikahan tentu tidak hanya bermodalkan cinta, tetapi butuh komitmen, kesiapan dan mental yang matang.

 

Berdasarkan gambar diatas mengenai demografi responden, seluruh responden berstatus lajang / belum menikah. Total sampel sebanyak 2737 responden. Kemudian dilihat dari total responden berdasarkan jenis kelaminnya, 52.6% perempuan dan 47.4% laki-laki. Selain itu berdasarkan usia responden, kebanyakan berada di kelompok usia 18-24 tahun (61.5%)27.1% responden berada di kelompok usia 25-30 tahun, 11.3% responden berada di kelompok usia diatas 31 tahun. Selain itu bila dilihat dari pendidikan terakhirnya, 45.4% responden memiliki pendidikan terakhir SMA/SMK, dilanjut dengan 42.1% responden memiliki pendidikan terakhir Sarjana (S1), dan sisanya 13.5% responden berpendidikan terakhir S3,S2, Diploma, SMP, dan SD. Kemudian dilihat dari pekerjaan responden, 36.9% responden bekerja sebagai pegawai swasta, 27.5% responden masih pelajar/mahasiswa, 13.2% responden bekerja paruh waktu, dan sisanya 22.3% responden berwirausaha, ibu rumah tangga/tidak bekerja, pegawai BUMN dan lainnya.

 

 

Dari total 2737 responden yang masih lajang / belum menikah, 54.8% dari responden sudah memiliki rencana untuk menikah, kemudian 42.7% dari responden belum memiliki rencana untuk menikah, dan sisanya 2.4% tidak memiliki rencana untuk menikah. Berdasarkan gambar diatas, yang sudah memiliki rencana untuk menikah bila dilihat berdasarkan jenis pekerjaannya adalah responden yang bekerja sebagai karyawan swasta (47.8%). Sedangkan responden yang belum memiliki rencana untuk menikah kebanyakan responden yang masih pelajar/mahasiswa, begitupun dengan responden yang tidak memiliki rencana untuk menikah kebanyakan pelajar/mahasiswa.

 

 

Berdasarkan gambar diatas, 63.7% responden berencana menikah di antara tahun 2019 - 2022, sisanya berencana menikah setelah tahun 2022. Kemudian hal-hal yang membuat responden belum memutuskan untuk menikah adalah 52.3% responden belum menemukan pasangan yang cocok, 45.9% responden fokus karir/tuntutan pekerjaan. Selain itu responden juga belum merasa mapan (39.8%), belum siap mental untuk berumah tangga (30.9%), dan fokus mengejar pendidikan (29.4%), bahkan ada responden sebanyak 0.1% yang menyatakan bahwa belum menikah karena masih ingin menikmati masa muda. Hal lainnya diantaranya, masih ada tanggungan hidup keluarga, biaya nikah mahal, memiliki trauma masa lalu mengenai sebuah hubungan, ada pula yang belum mendapatkan restu orangtua, dan bahkan belum siap menikah.

 

 

Banyak kaum muda yang terusik dengan pertanyaan dari orang banyak yang kerap menanyakan waktu seseorang menikah, terutama di usia yang terhitung sudah matang. Banyak hal yang sebenarnya tidak perlu untuk dijelaskan tetapi rasanya perlu diperjelas untuk sebagian orang. Dari total responden 2737 ketika diajukan pertanyaan mengenai adakah orang yang mendesak untuk segera menikah, 42.9% responden menyatakan tidak ada seorangpun yang mendesak untuk segera menikah, 32.6% orang yang mendesak untuk segera menikah adalah orang tua, bahkan saudara/kerabat, teman, dan pasangan sendiripun menjadi salah satu orang yang mendesak responden untuk segera menikah.

 

 

Namun apabila dilihat berdasarkan kelompok usia, hanya responden yang berusia 18-24 tahun menyatakan bahwa tidak ada yang mendesak untuk segera menikah (54.3%), sedangkan 46.3% responden berusia 25-30 tahun menyatakan bahwa orang tua mendesak untuk segera menikah, begitupun dengan responden yang berusia diatas 30 tahun.


Karena beberapa orang berpendapat bahwa seseorang yang berumur 25 tahun itu sudah dianggap matang untuk melangsungkan sebuah pernikahanan. Itu alasannya kenapa di usia diatas 25 tahun banyak muncul pertanyaan kapan menikah. Awalnya mungkin biasa saja, tapi ketika pertanyaan itu terus terlontar kepada kita lambat laun jadi kesal. Bagaimanapun juga kebahagiaan di tentukan oleh diri kita sendiri, tinggal bagaimana cara kita menjalani hidup dengan style sendiri. 

 

 

If you feel interesting, Please share it

  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
  • Google+

Permitaaan laporan untuk kita