Warga Desa di Banyuwangi Kursus 3 Bahasa Asing

  • Nusaresearch
  • 01-04-2015
  • 2061
  • Nilai: 0

Sebanyak 2.180 orang dari 218 desa dan kelurahan di Banyuwangi, Jawa Timur, tahun ini diberi kesempatan mengikuti kursus tiga bahasa asing, yakni Inggris, Mandarin, dan Arab. Setiap desa dan kelurahan mendapat jatah sepuluh orang.

“Pemberian kursus bahasa asing kepada warga untuk mendukung program pengembangan sektor pariwisata di Banyuwangi,” kata Asisten Administrasi Umum Kabupaten Banyuwangi, Sulihtiyono, Rabu, 14 Januari 2015.

Menurut Sulihtiyono, kesempatan mengikuti kursus diprioritaskan bagi warga yang pekerjaannya berkaitan dengan sektor pariwisata. Di antaranya tukang ojek, tukang becak, dan perajin barang khas Banyuwangi. Kursus juga boleh diikuti oleh mereka yang ingin bekerja sebagai pemandu wisata.

Pemerintah Kabupaten Banyuwangi telah menyiapkan dana Rp 1 miliar untuk biaya kursus. Adapun pengajarnya adalah para guru bahasa Inggris di sekolah-sekolah. Sedangkan pengajar bahasa Mandarin dan Arab akan menjalani pelatihan dulu. Setelah mahir, mereka akan disebar ke desa-desa.

Menurut Sulihtiyono, keterampilan berbahasa Inggris dibutuhkan karena bahasa ini sudah menjadi bahasa pergaulan internasional. Sedangkan bahasa Arab dan Mandarin turut diajarkan karena tren wisatawan dari Timur Tengah dan Cina yang berkunjung ke Banyuwangi mulai meningkat. Banyuwangi pun berencana mengembangkan pariwisata syariah seperti di Langkawi, Malaysia.

Pemberian kursus bahasa asing bagi warga desa sudah dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Banyuwangi sejak 2013. Saat pertama diadakan, kursus itu diikuti 160 peserta. Mereka terdiri atas tukang becak, tukang ojek, dan penambang belerang di kawah Gunung Ijen. Mereka diajari berbahasa Inggris.

Salah seorang tukang becak yang mengikuti kursus, Suhaili, menyatakan senang karena akhirnya bisa berkomunikasi dengan pelancong asing. Sebelumnya, dia merasa kesulitan saat harus mengenalkan potensi wisata dan melakukan tawar-menawar tarif becaknya. “Selama ini dibantu teman sesama tukang becak yang bisa bahasa Inggris,” ujar pria 62 tahun itu.

Berdasarkan data Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi, jumlah wisatawan yang berkunjung ke kabupaten paling timur di Jawa Timur itu terus meningkat. Letaknya yang dekat dengan Pulau Bali memungkinkan Banyuwangi menjadi tujuan wisata baru.

Selama 2014, jumlah wisatawan yang berkunjung ke Banyuwangi mencapai 1.393.621 orang, meningkat 30 persen dibanding pada 2013. Mereka terdiri atas 1.363.553 wisatawan Nusantara dan 30.068 wisatawan mancanegara.

 

Sumber: Tempo.co

If you feel interesting, Please share it

  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
  • Google+

Permitaaan laporan untuk kita