Emotional Eating, Ketika Pamer Foto Makanan Bikin Gemuk Orang Lain

  • Nusaresearch
  • 05-06-2014
  • 1873
  • Nilai: 0
 
Fenomena pamer foto makanan pernah begitu populer di jejaring sosial (socmed atau social media). Belum ada penelitian yang mengaitkannya dengan epidemi global obesitas yang terjadi saat ini, tapi belum tentu tidak berhubungan.

Hashtag (tagar atau tanda pagar dalam Bahasa Indonesia) seperti #foodgasm, #instafood, dan sejenisnya cukup populer di jejaring sosial, terutama instagram. Tren memajang foto makanan jauh lebih populer dibandingkan foto olahraga, yang ditandai dengan hashtag #fitness.

Jika dikaitkan dengan obesitas atau kegemukan, maka yang paling mungkin adalah foto-foto makanan itu membuat orang lain yang melihatnya jadi tertarik untuk ikut makan. Apalagi, foto-foto yang dipamerkan umumnya makanan enak yang berlemak dan tinggi kalori.

"Orang yang makan karena terpengaruh foto-foto makanan di sosmed itu termasuk emotional eating," kata Anna Surti Ariani, psikolog dari Klinik Terpadu Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, saat dihubungi detikHealth, seperti ditulis Kamis (5/6/2014).

Emotional eating, menurut psikolog yang akrab disapa Nina ini, dicirikan dengan ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan nitrisi. Apa yang dimakan bukan didasarkan pada kandungan nutrisi apa yang dibutuhkan, melainkan sekedar apa yang ingin dimakan.

"Jadi tidak bisa memenuhi kebutuhan nutrisinya, karena yang dimakan bukan sesuai dengan yang diperlukan. Tidak bisa berpikir rasional, tidak bisa mengontrol akal budi," jelas Nina.

Kelompok usia remaja (12-18 tahun) paling rentan mengalami emotional eating. Nina mengatakan, pengaruh hormon yang masih labil menjadi penyebabnya. Selain itu, emerging adulthood (18-25 tahun) juga rentan mengalaminya karena faktor kemandirian.

"Emergin adulthood rentan emotional eating karena sudah berpenghasilan, jadi merasa bisa makan apa saja yang diinginkan, merasa tidak ada pantangan," lanjut Nina.

Lantas apakah fenomena ini berhubungan dengan epidemi global obesitas yang menempatkan Indonesia di posisi 10 besar di daftar negara-negara dengan kasus obesitas paling banyak? Menurut Nina, belum ada penelitian yang membuktikannya. Namun secara pribadi, ia menilai kegemukan lebih disebabkan oleh kurang gerak, bukan sekedar melihat foto makanan.
 
Sumber: detik.com

If you feel interesting, Please share it

  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
  • Google+

Permitaaan laporan untuk kita