- Nusaresearch Laporan lainnya Pemberitahuan Para Haji Bisa Selamatkan Ekonomi Indonesia
Para Haji Bisa Selamatkan Ekonomi Indonesia
- Nusaresearch
- 18-02-2014
- 2166
-
- Nilai: 0
Seperti dikutip dari Quartz, Selasa (18/2/2014), para analis perusahaan jasa finansial global Morgan Stanley tahun lalu memasukan Indonesia sebagai salah satu negara berkembang yang paling berisiko atau terkenal dengan sebutan fragile five emerging markets. Bersama Turki, Afrika Selatan, Brasil dan India, Indonesia menjadi negara pemilik mata uang paling terancam dalam menghadapi aksi penarikan dana stimulus Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed).
Sama seperti keempat negara lainnya, Indonesia juga memiliki sejarah inflasi tinggi dan ketergantungan tinggi pada pemodal asing. Rupiah bahkan menjadi mata uang dengan pelemahan terparah tahun lalu setelah para investor melarikan dananya ke luar.
Hal yang dilupakan para analis, Indonesia adalah negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia. Posisi ini seharusnya dapat dimanfaatkan sebagai salah satu cara untuk mengurangi ketergantungan pada dana asing.
Quartz mengutip Financial Times, mencatat Kementerian Agama (Kemenag) setiap tahunnya mampu mencetak cadangan devisa hingga US$ 5,4 miliar dari deposito para penduduk yang menunaikan ibadah haji. Para haji bahkan harus rela menunggu 12 tahun untuk menunaikan ibadah haji.
Jutaan penduduk Indonesia bahkan rela membayar deposito hingga Rp 25 juta hanya untuk bergabung dalam daftar tunggu tersebut.
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) telah membuat langkah maju dengan mulai menggunakan dana triliunan tersebut untuk membeli obligasi syariah atau sukuk. Strategi ini dianggap salah satu cara Indonesia melepaskan diri dari genggaman investor asing yang menguasai sepertiga surat utang Indonesia.
Strategi ini juga dirancang untuk memancing lebih banyak investasi swasta pada produk sukuk dengan menyuntikkan likuiditas ke pasar keuangan syariah domestik.
Menteri Keuangan Chatib Basri dalam sebuah kesempatan pernah menyatakan upayanya untuk mendiversifikasi sumber pendanaan yang selama ini bergantung pada produk obligasi global. Solusinya, pemerintah Indonesia akan fokus menjalin kerjasama dengan Kemenag untuk menerbitkan Sukuk.
Laporan lainnya
Pengumuman Pemenang Hasil Survey Cepat periode 9 Maret - 16 April 2024
-
Pengumuman Pemenang Hasil Survey Cepat periode 26 Maret - 2 April 2024
Nusaresearch
04-04-2024
-
Pengumuman Pemenang Hasil Survey Cepat periode 12 - 19 Maret 2024
Nusaresearch
21-03-2024
-
Pengumuman Pemenang Hasil Survey Cepat periode 5 - 12 Maret 2024
Nusaresearch
15-03-2024
-
Pengumuman Pemenang Hasil Survey Cepat periode 27 Februari - 5 Maret 2024
Nusaresearch
08-03-2024
Related Report
-
Pengumuman Pemenang Hasil Survey Cepat periode 26 Maret - 2 April 2024
Nusaresearch
04-04-2024
-
Pengumuman Pemenang Hasil Survey Cepat periode 12 - 19 Maret 2024
Nusaresearch
21-03-2024
-
Pengumuman Pemenang Hasil Survey Cepat periode 5 - 12 Maret 2024
Nusaresearch
15-03-2024
-
Pengumuman Pemenang Hasil Survey Cepat periode 27 Februari - 5 Maret 2024
Nusaresearch
08-03-2024
Permitaaan laporan untuk kita
If you feel interesting, Please share it