Uang Berputar saat APEC Mencapai 500 Juta Dollar AS

  • Nusaresearch
  • 04-10-2013
  • 1428
  • Nilai: 0

 

Rangkaian pertemuan Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik sejak awal tahun hingga 8 Oktober 2013 mencatatkan laba. Tercatat uang berputar yang dibelanjakan 100.000 anggota delegasi lebih besar daripada pagu dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun 2013. 

Wakil Ketua Panitia Nasional Penyelenggara Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) APEC 2013 Chairul Tanjung, dalam keterangan pers di Nusa Dua, Badung, Bali, Kamis (3/10/2013), menyatakan, anggaran penyelenggaraan rangkaian APEC sepanjang tahun 2013 adalah Rp 364,77 miliar atau tidak lebih dari 35 juta dollar AS. Jumlah ini tersebar di empat instansi, yakni Sekretariat Negara, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, serta Kementerian Komunikasi dan Informatika. Anggaran tersebut, menurut Chairul, terbilang kecil dibanding dampak langsung dan tidak langsung yang diperoleh Indonesia. Dampak langsung yakni adanya uang berputar di masyarakat yang berasal dari pembelanjaan para delegasi yang datang selama rangkaian APEC sejak awal tahun 2013. Jumlah mereka diperkirakan sekitar 100.000 orang. Jika setiap anggota delegasi membelanjakan uang sekitar 5.000 dollar AS, total dana yang berputar di masyarakat 500 juta dollar AS. Sepuluh kali lipat daripada anggaran penyelenggaraan rangkaian KTT APEC 2013. ”Ini yang langsung. Belum yang tidak langsung. Misalnya, Bali dan Indonesia akan dikenal. Apalagi jika pelaksanaannya membuat kesan yang luar biasa,” kata Chairul. 

Keterlibatan badan usaha milik negara (BUMN) dan swasta membangun infrastruktur, ujar Chairul, menjadi faktor yang mampu menghemat anggaran penyelenggaraan. Alih-alih menggunakan dana APBN 2013, pembangunan berbagai infrastruktur penunjang kegiatan KTT APEC 2013 justru melibatkan BUMN dan swasta. Pembangunan terminal Bandar Udara Ngurah Rai, misalnya, dilakukan PT Angkasa Pura I dengan menggandeng investor. Nilai investasinya Rp 2,8 triliun. Pembangunan Tol Bali Mandara antara Bandara Ngurah Rai dan Nusa Dua dengan investasi Rp 2,5 triliun dilakukan oleh konsorsium yang melibatkan beberapa BUMN serta Pemerintah Provinsi Bali dan kabupaten setempat. Sementara itu gedung dan hotel tempat pertemuan sepenuhnya dibangun swasta. Wakil Menteri Luar Negeri Wardana menyatakan, selama kepemimpinan Indonesia di APEC tahun 2013, pemerintah telah menyelenggarakan 182 rangkaian pertemuan. Berbagai isu dibahas, yakni perdagangan dan investasi, reformasi struktural, pembangunan kapasitas melalui kerja sama ekonomi dan teknologi, kerja sama usaha kecil dan menengah, peningkatan peran perempuan dalam ekonomi, ketahanan pangan, kelautan, perhubungan, keuangan, kehutanan, kesehatan, dan pariwisata.

Kegiatan dilaksanakan di sejumlah daerah, meliputi Jakarta, Lombok, Yogyakarta, Surabaya, Makassar, Solo, Manado, Medan, Palembang, dan Bali. Sementara itu, Direktur Pemasaran dan Niaga PT Pertamina Hanung Budya, Kamis (3/10), dalam keterangan pers, di Jakarta, menegaskan, Pertamina menambah stok bahan bakar minyak untuk transportasi darat dan udara di Bali. Hal ini untuk mengantisipasi lonjakan kebutuhan BBM dalam pelaksanaan APEC 2013.


Sumber : KOMPAS CETAK

If you feel interesting, Please share it

  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
  • Google+

Permitaaan laporan untuk kita