Klinik Kesehatan Bantu Atasi Kecanduan Internet

  • Nusaresearch
  • 13-09-2013
  • 2677
  • Nilai: 0

 

Smartphone kini semakin pintar, laptop menjadi semakin portabel – dan orang-orang yang sudah terlanjur kecanduan kini dapat menemukan penyembuhan.

Klinik terbaru untuk mengobati warga Amerika pecandu internet -- yang semakin banyak -- akan buka pekan depan di Bradford, Pennsylvania. Dr. Kimberly Young, seorang psikolog yang mengepalai program baru di Bradford Regional Medical Centre, sebuah rumah sakit umum sekitar 160 mil sebelah utara Pittsburgh, mengatakan bahwa sejak 1994 dia secara pribadi mengobati ribuan orang yang tidak bisa mengendalikan aktivitas online mereka. “Banyak negara melakukan pencegahan dan pendidikan seputar isu tersebut, dan kami warga Amerika mulai memikirkan tentang hal itu,” kata Young. Korea Selatan dan Cina adalah pemimpin dalam bidang pengobatan ini, ujarnya. Dengan sekitar 75 persen orang dewasa AS selalu online, Young menyebut internet sebagai sebuah “kesempatan baru bagi berkembangnya kecanduan,” termasuk pornografi, belanja, dan perjudian. Pada saat yang sama, ujarnya, internet juga memungkinkan perilaku baru dan unik, seperti penggunaan media sosial yang kompulsif. Meskipun “Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders” dari American Psychiatric Association (APA) tidak secara resmi menyebut kecanduan internet sebagai sebuah penyakit, edisi terbaru katalog tersebut memasukkan “Internet Use Disorder” sebagai subjek penelitian yang layak dilakukan. 

Program Pennsylvania tersebut menggabungkan program rawat inap di Illinois sejak pertengahan 1990-an serta pusat detoksifikasi internet seperti reStart di Washington, yang dibuka pada 2009 dan memberikan pasien kesempatan untuk tidak menggunakan teknologi selama periode waktu tertentu. Di Connecticut, Dr. David Greenfield, seorang psikiater yang mendirikan Pusat untuk Penanggulangan Kecanduan Internet dan Teknologi serta pengajar di University of Connecticut School of Medicine, menyarankan instalasi perangkat lunak pemblokiran situs dan pengawasan untuk komputer pasiennya. “Terjadi penurunan keterampilan sosial pada pasien, dan mereka tidak mengetahui bagaimana cara untuk hidup di dunia nyata,” ujar Greenfield. Dia meminta pasiennya untuk mendaftar 100 hal yang bisa mereka lakukan di “dunia nyata” selain membaca laman Facebook mereka, sibuk dengan iPhone, atau tenggelam dalam permainan di Xbox Microsoft mereka. Beberapa ancaman fisik yang disebabkan kecanduan internet antara lain obesitas, sindrom lorong karpal (carpal tunnel syndrome), dan deep vein thrombosis, ujarnya.

Biaya yang sangat mahal untuk pengobatan kecanduan Internet berkisar di atas $8 ribu (sekitar Rp90,6 juta) untuk layanan rawat jalan dan lebih dari $14 ribu (sekitar Rp158 juta) untuk pilihan rawat inap, kata Greenland.

 

Sumber : Yahoo! News

If you feel interesting, Please share it

  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
  • Google+

Permitaaan laporan untuk kita