Sri Mulyani Usulkan "Fee" Remitansi 5 Persen

  • Nusaresearch
  • 19-08-2013
  • 1976
  • Nilai: 0

 

Jakarta - Direktur Manajer Bank Dunia Sri Mulyani mengusulkan "fee" remitansi para diaspora Indonesia di luar negeri hanya lima persen, karena selama ini masih terlalu tinggi yaitu 15 persen.

"Remitansi diaspora Indonesia jumlahnya sangat besar yaitu 7,2 miliar dolar dan selama ini biayanya 15 persen. Karena itu harus di kurangi, di forum G20 sudah lima persen," kata Sri Mulyani dalam diskusi bertajuk "Diaspora Power: Its Relevence for Indonesia" dalam rangkaian acara Kongres Diaspora Indonesia Kedua di Jakarta, Senin. Sri menilai remitansi para diaspora Indonesia yang besar tersebut, seharusnya bisa digunakan untuk menggerakkan roda perekonomian Indonesia. Mantan Menkeu itu mengatakan hal tersebut terkait upaya yang perlu dilakukan untuk mensukseskan pembangunan di Indonesia melalui potensi yang dimiliki diaspora di luar negeri. Selain itu, dia mengatakan perlu upaya kebijakan dari pemerintah terkait keberadaan diaspora Indonesia. Menurut dia, perlu didesain bagaimana masalah diaspora bukan hanya sebagai tren saja, tetapi potensi yang bisa dikembangkan. "Perlu didesain kebijakan, sehinggi diaspora dinilai sebagai potensi bagi Indonesia bukan hanya tren atau makhluk asing ketika datang ke dalam negeri," ujarnya.

Dia mencontohkan kekuatan diaspora beberapa negara seperti India dan Israel yang mampu memaksimalkan keberadaan diaspora di luar negeri. Karena itu, dia menyarankan perlu langkah kongkret dari pemerintah Indonesia untuk memperkuat dan memaksimalkan potensi diaspora. "Pentingnya kebijakan yang nyata dan di sektor privat untuk merealisasikan potensi diaspora seperti memperkuat jaringannya," kata mantan Menteri Keuangan tersebut. Direktur Utama Bank Nasional Indonesia Gatot Suwondo mengatakan pihaknya terus berusaha mendukung perkembangan investasi di Indonesia dengan berbagai cara, misalnya, mendukung usaha kecil dan menengah. "Saya sering bertemua investor yang ingin relokasi pabriknya ke Indonesia. Lalu saya katakan lebih baik untuk bermitra dengan pengusaha yang ada di Indonesia," tuturnya. Dalam acara tersebut juga dihadiri CEO Marvel Technology Grup Sehat Sutardjat, CEO Crown Grup Australia Iwan Sunito yang menjadi pembicara. Acara itu dimoderatori oleh Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat yaitu Dino Patti Djalal. Kongres Diaspora Indonesia kedua akan berlangsung di Jakarta Convention Center dari 18-20 Agustus. Tema kegiatan tersebut adalah "The Power of Harmony in Diversity: Unleashed Worldwide". Peserta yang hadir dalam Kongres Diaspora Indonesia kedua dihadiri 3.880 orang diaspora Indonesia yang tersebar di 5

Pembahasan "Task Force" pada kongres kedua tersebut melibatkan diaspora Indonesia dari belahan dunia yang membahas berbagai topik dan merumuskan rekomendasi kebijakan. Topik-topik tersebut antara lain pendidikan, energi, kota layak huni, kuliner Indonesia, bisnis dan investasi, dan kedirgantaraan Indonesia. Task Force akan difokuskan pada berbagai isu terkait dengan pendekatan praktis dan komprehensif melalui kemitraan dengan kementerian maupun pemangku kepentingan terkait.

Selain Task Force, juga diselenggarakan sembilan Forum Publik, seperti menduniakan pencak silat, forum pemuda, dan menduniakan budaya.


Sumber : Antara

If you feel interesting, Please share it

  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
  • Google+

Permitaaan laporan untuk kita