BPS: Bensin Sumbang Inflasi Tinggi pada Juni

  • Nusaresearch
  • 01-07-2013
  • 1435
  • Nilai: 0

 

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin mengatakan bensin menjadi salah satu penyumbang inflasi tinggi pada Juni 2013, akibat pengaruh kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. 

"Dari inflasi sebesar 1,03 persen pada Juni, bensin menyumbang inflasi sebesar 0,34 persen, karena kenaikan harga yang merata di seluruh kota di Indonesia," ujarnya di Jakarta, Senin.  Suryamin mengatakan secara rata-rata harga bensin mengalami kenaikan harga sebesar 12,4 persen dibandingkan bulan sebelumnya, walaupun kenaikan harga terjadi pada minggu ketiga Juni. Selain itu, faktor lain penyumbang inflasi adalah tarif angkutan dalam kota sebesar 0,18 persen, daging ayam ras 0,1 persen, cabai merah 0,08 persen dan telur ayam ras 0,06 persen. "Tarif angkutan terkena dampak kenaikan harga BBM, sedangkan permintaan daging ayam ras meningkat karena tingginya harga daging sapi. Sementara stok cabai merah sedang turun di pasaran," katanya. Suryamin menambahkan beras yang mengalami kenaikan harga sebesar 0,68 persen dibandingkan Mei, juga menyumbang inflasi sebesar 0,04 persen, karena musim panen yang telah lewat. Sedangkan, komoditas lain yang menyumbang inflasi adalah nasi dengan lauk 0,04 persen dan petai, cabai rawit serta tarif angkutan antar kota masing-masing sebesar 0,02 persen. Sementara, komoditas yang menjadi penyumbang deflasi pada Juni 2013 adalah bawang merah 0,05 persen, karena panen yang memenuhi kebutuhan masyarakat dan bawang putih 0,04 persen, akibat dihapusnya sistem kuota impor. "Selain itu, komoditas lain yang mengalami penurunan harga adalah emas perhiasan yang menyumbang deflasi adalah 0,04 persen karena turunnya harga emas internasional dan jeruk yang menyumbang deflasi 0,02 persen," ujar Suryamin. 

Berdasarkan kelompok pengeluaran, kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan mengalami inflasi tertinggi 3,8 persen diikuti bahan makanan yang menyumbang inflasi 1,17 persen. Kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau menyumbang inflasi 0,67 persen, diikuti kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar yang mengalami inflasi 0,21 persen. Kemudian kelompok kesehatan juga menyumbang inflasi 0,23 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,04 persen serta kelompok sandang yang tercatat deflasi pada Juni sebesar 0,29 persen. 

Dengan demikian, laju inflasi tahun kalender Januari-Juni 2013 mencapai 3,35 persen dan inflasi secara tahunan (yoy) 5,9 persen. Sedangkan inflasi komponen inti Juni 0,32 persen dan inflasi (yoy) 3,98 persen.(tp)

Sumber : Yahoo.com

If you feel interesting, Please share it

  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
  • Google+

Permitaaan laporan untuk kita