Jelang Kenaikan BBM, Pasar Murah Diborong Pedagang

  • Nusaresearch
  • 17-06-2013
  • 1534
  • Nilai: 0

Banyuwangi - Pasar murah yang digelar Pemerintah Provinsi Jawa Timur di Banyuwangi, Jawa Timur, Senin 17 Juni 2013, kurang diminati. Pembeli mengeluhkan kualitas beras jelek dibandingkan yang dijual di pasar.

 

Pasar murah tersebut dibuka di Pasar Banyuwangi sekitar pukul 08.00 WIB. Hanya dua barang kebutuhan pokok yang dijual yakni beras dalam kemasan 5 kilogram dan minyak goreng kemasan 1 kilogram. Harga beras 5 kilogram dijual Rp 36.750 sehingga harga per kilogramnya mencapai Rp 7.350. Harga tersebut lebih murah dibandingkan di pasar yang mencapai Rp 7.800 per kilogram. Sementara harga minyak goreng Rp 8 ribu per kilogram lebih murah dari harga di pasar Rp 11.500 per kilogram.

 

Pada pukul 11.00 WIB, hanya beberapa pembeli yang datang. Suryani, ibu rumah tangga asal Kelurahan Kepatihan, urung beli beras di pasar murah setelah melihat warna beras lebih gelap. Padahal harganya tidak jauh berbeda. "Di pasar berasnya lebih putih," kata dia.

 

Apalagi, kata Suryani, beras hanya tersedia dalam paket lima kilogram. Sehingga memberatkan bagi pembeli dari kalangan menengah ke bawah. Pasar murah akhirnya menjadi sasaran pedagang sembako. Seorang pedagang, Rasman, memborong tujuh dus minyak goreng yang berisi 84 botol.

 

Selain kualitas, sepinya pasar murah disebabkan karena sedikitnya sosialisasi. Manan, ibu rumah tangga asal Kelurahan Temenggungan, mengatakan, mengetahui pasar murah secara kebetulan saat dia akan belanja ke Pasar Banyuwangi. "Sebelumnya tak tahu kalau ada pasar murah," kata dia.

 

Kepala Bidang Perdagangan pada Dinas Perindustrian Perdagangan dan Pertambangan, Banyuwangi, Made Mahartha, mengatakan, pasar murah tersebut diadakan untuk mencegah kenaikan harga sembako menjelang rencana naiknya harga bahan bakar minyak dan bulan Ramadhan. Pasar murah ini dilaksanakan pada 17 Juni hingga 5 Agustus mendatang di empat kecamatan berbeda yakni Banyuwangi, Rogojampi, Srono dan Genteng.

 

Barang kebutuhan pokok yang dijual antara lain, satu ton beras, 250 dus minyak goreng dan satu ton gula pasir. Seluruh barang tersebut dari Pemerintah Jawa Timur. "Tapi gula pasirnya baru datang Selasa besok," kata dia.

 

Made mengakui sebelumnya belum mensosialisasikan keberadaan pasar murah ini. Sosialisasi baru ia laksanakan Senin hari ini melalui beberapa media massa lokal.

Sumber : Tempo.co

If you feel interesting, Please share it

  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
  • Google+

Permitaaan laporan untuk kita