Punya Bakat Gemuk atau Tidak? Begini Cara Menilainya

  • Nusaresearch
  • 01-05-2013
  • 1860
  • Nilai: 0
 
 Jakarta - Tidak semua orang punya bakat gemuk, biarpun makan banyak beberapa orang tetap saja memiliki badan kurus kerempeng. Beberapa yang lain karena punya bakat gemuk, tetap saja tambun meski sudah olahraga dan mengurangi asupan kalori.

Beberapa hal yang bisa dipakai untuk menilai bakat gemuk seseorang adalah sebagai berikut, seperti dikutip dari Healthy Living MSN, Senin (29/4/2013).

1. Kadar tiroid

"Jika hormon tiroid kurang aktif dan lambat, maka metabolisme juga akan lambat," kata Elizabeth DeRobertis, MS, RD, dari Scarsdale Medical Nutrition and Diabetes Center. Lewat pemeriksaan Tiroid Stimulating Hormon (TSH), dokter bisa menilai perlu tidaknya pemberian obat semacam Synthroid untuk meningkatkan metabolisme dan mencegah kegemukan.


2. Foto-foto lama

Sebuah penelitian di American Journal of Clinical Nutrition menunjukkan bahwa orang dewasa yang semasa kecil punya masalah kegemukan cenderung akan mengalami masalah yang sama di masa tuanya, sekalipun pernah sukses melangsingkan tubuh. Begitu pula jika memiliki orang tua yang gemuk-gemuk. Foto-foto keluarga di masa lalu bisa membantu memperkirakannya.


3. Kebiasaan tidur

Kurang tidur bisa mempengaruhi 2 hormon yang disbeut leptin dan ghrelin. "Leptin berfungsi memberi tahu saat perut merasa kenyang, sedangkan ghrelin memberi tahu saat lapar," kata Tanvir Hussain, MD, ahli kardiologi di New York. "Kurang tidur atau tidur lama tapi tidak berkualitas bisa meningkatkan kadar leptin dan mengurangi kadar ghrelin sehingga cepat lapar."

"Orang yang memiliki kadar hidrogen dan methane dalam bau mulutnya cenderung punya Indeks Massa Tubuh (IMT) yang tinggi sekaligus kadar lemak yang tinggi pula," kata Ruchi Mathur, MD dari Cedars-Sinai Medical Center. Temuan yang dimuat di Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism ini menunjukkan adanya perbedaan komposisi mikroba di perut yang mempengaruhi metabolisme sekaligus komposisi gas dalam udara pernapasan.


5. Kadar insulin saat puasa

Hormon insulin bukan hanya mempengaruhi risiko diabetes. "Insulin adalah hormon penimbun lemak," kata Derobertis. "Siapapun yang memiliki insulin ekstra dalam peredaran darahnya akan butuh upaya ekstra pula untuk menjaga berat badannya. Jika kadarnya di atas 10, maka seseorang perlu mengurangi asupan kalori dalam makanannya.


SUMBER: health.detik.com

 

 

 

If you feel interesting, Please share it

  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
  • Google+

Permitaaan laporan untuk kita