Seorang anak sedikitnya punya tujuh keuntungan apabila ibunya bekerja formal di luar rumah. Demikian hasil studi Harvard Business School yang dilansir pada 15 Mei 2015.

Studi ini menggunakan data International Social Survey Program yang melibatkan 50,000 responden dan meneliti efek perubahan peran gender di 24 negara. Para periset mengumpulkan respons melalui survei yang digelar pada kurun 2002 sampai 2012.

Dalam studi ini, yang dimaksud dengan ibu bekerja adalah perempuan yang pernah bekerja di luar rumah untuk mendapatkan bayaran sejak anak lahir hingga berusia 14 tahun.

1. Jika ibu Anda dulu bekerja, Anda berpeluang lebih besar mendapat pekerjaan. Menurut studi ini, 69 persen perempuan dari kalangan ibu bekerja punya pekerjaan dibandingkan mereka yang ibunya diam di rumah.
2. Enam persen responden punya penghasilan lebih besar dibanding perempuan anak ibu rumah tangga.
3. Lebih memungkinkan punya peran supervisor di tempat kerja. 22 persen perempuan dengan ibu yang bekerja adalah supervisor dibanding 18 persen perempuan yang ibunya tinggal di rumah.
4. Perempuan dengan ibu bekerja punya durasi waktu merawat anak-anak yang sama seperti halnya perempuan dengan ibu yang tinggal di rumah.
5. Perempuan yang ibunya pernah bekerja menyelesaikan lebih banyak waktu untuk pendidikan formal.
6. Pria yang ibunya bekerja lebih rajin membantu pekerjaan rumah. Kira-kira 17 menit lebih banyak setiap minggunya. Pasangan yang berbagi pekerjaan rumah akan cenderung stabil ikatan pernikahannya.
7. Anak laki-laki yang ibunya bekerja meluangkan lebih banyak waktu untuk merawat anak-anaknya. "Mereka melihat sesuatu yang berbeda, bahwa semua orang harus ikut ambil bagian," kata periset Kathleen McGinn.

Bukti bahwa memiliki ibu yang bekerja menguntungkan dari sisi ekonomi, pendidikan dan sosial terus bertambah. Perlu diingat, anak-anak juga diuntungkan ketika orangtua meluangkan waktu lebih untuk mereka.

Sumber: beritagar.com