OJK Optimis Indonesia Jadi Referensi Pengembangan Keuangan Syariah Dunia

  • Nusaresearch
  • 04-11-2014
  • 2134
  • Nilai: 0
 
 
 
 
Surabaya - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) optimis Indonesia akan menjadi referensi pengembangan keuangan syariah dunia. Hal itu dibuktikan dalam laporan World Islamic Banking Competitiveness Report 2013-2014.

"Berdasarkan laporan terkait perkembangan keuangan syariah internasional tersebut, Indonesia bersama Malaysia, Saudi Arabia, UAE termasuk dalam negara yang akan menjadi the driving factors behind the next big wave in Islamic finance in the world maupun menjadi referensi pengembangan keuangan syariah dunia," ujar Deputi Komisioner Pengawas Perbankan I OJK Mulya E Siregar dalam keterangan resminya di Surabaya, Selasa (4/11/2014).

Dia mengatakan perkembangan keuangan syariah dunia telah bertumbuh dengan pesat, terlihat dari total aset sebesar US$ 7 miliar di tahun 1996 dan diperkirakan telah mencapai US$ 8 triliun pada tahun 2013 atau sekitar 13 kali lipat dalam kurun waktu 17 tahun.

"Menurut McKinsey Global Institute, total aset keuangan global tahun 2012 mencapai US$ 5 triliun dan jika diasumsikan pertumbuhannya sebesar lima persen maka total aset keuangan global tahun 2013 menjadi US$ 6 triliun sehingga total aset keuangan syariah global hanya mencapai 0,8 persen, meskipun di beberapa negara pangsa pasar keuangan syariahnya telah mencapai di atas 20 persen dari total sistem keuangannya," jelas Mulya.

Sementara itu, tambah Mulya, total aset keuangan syariah Indonesia telah mencapai Rp 476 triliun atau sekitar US$ 41,4 miliar dengan komposisi dari perbankan syariah 52 persen, surat berharga syariah negara (SBSN) 35 persen, dan industri keuangan nonbank syariah 8,8 persen, serta pangsa pasar keuangan syariahnya masih di bawah 10 persen pada Desember 2013.

Untuk mendorong pengembangan keuangan syariah di Indonesia, OJK selama dua hari (3-4 November 2014) menggelar pelaksanaan Seminar Internasional Keuangan Syariah

"Seminar dengan tema An Integrated Development of Islamic Finance Towards Financial Stability and Sustainable Economic Development ini diharapkan bisa mengungkap berbagai persoalan terkait penerapan keuangan syariah dalam menghadapi berbagai kondisi dan perkembangan yang terjadi di dunia internasional," pungkasnya.

Seminar berskala internasional ini dibuka langsung oleh Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Muliaman D Hadad dan kemudian akan diikuti beberapa pembicara kunci seperti Gubernur Bank Indonesia Agus DW Martowardojo, Gubernur Jawa Timur Soekarwo, serta Presiden Islamic Development Bank (IDB) Ahmed Mohammed Ali.

Seminar ini juga dihadiri peserta dari beberapa negara seperti Malaysia, Pakistan, Bahrain, Yaman, Maldives, Mauritania, Amerika Serikat, Indonesia, Kazakhstan, dan Saudi Arabia, dengan pembicara antara lain VP Global Partnership IFC The World Bank Karin Finkelston; Director General IRTI-IDB Azmi Omar; Director, Supervision, Dubai Financial Services Authority UAE Prasanna Seshachellam; CEO Cagamas Bhd Malaysia Chung Chee Leong; CEO Garuda Indonesia Emirsyah Satar; dan Deputy Secretary General of Accounting and Auditing Organization for Islamic Financial Institutions (AAOIFI) Bahrain Khairul Nizam.

 

Sumber: wartaekonomi.co.id

If you feel interesting, Please share it

  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
  • Google+

Permitaaan laporan untuk kita