Sering Haus Berlebihan Tanda Polidipsi, Waspadai Bahayanya

  • Nusaresearch
  • 20-02-2020
  • 1240
  • Nilai: 0


sumber foto: google.com

 

TEMPO.COJakarta - Saat tubuh kekurangan cairan atau dehidrasi, Anda akan merasakan haus. Itu adalah hal yang normal. Namun, hati-hatilah jika sering merasa haus yang berlebihan. Bisa jadi hal tersebut menandakan adanya gangguan kesehatan, salah satunya polidipsi.

Polidipsi adalah kondisi di mana penderitanya mengalami rasa haus yang tidak kunjung hilang dan dapat berlangsung berhari-hari, berminggu-minggu, atau bahkan lebih. Rasa haus tersebut tidak dapat berhenti meskipun Anda sudah meminum banyak air. Penderita polidipsi diperkirakan dapat minum enam liter atau lebih cairan per harinya.

Gejala paling umum polidipsi adalah rasa haus yang ekstrem dan biasanya disertai dengan peningkatan frekuensi buang air kecil (poliuria). Tanda lainnya adalah kondisi yang ditandai dengan mulut kering dan poliuria.

Seseorang dinyatakan mengalami poliuria ketika ia buang air kecil setidaknya 2,5 liter dalam kurun waktu 24 jam. Tidak hanya poliuria dan mulut kering, beberapa gejala lain dari polidipsi adalah penglihatan mengabur, infeksi yang lambat sembuh, kelelahan, penurunan berat badan yang tidak normal, dan merasa sangat lapar

Penyebab polidipsi beragam, dari yang ringan sampai yang serius. Berikut adalah beberapa di antaranya.

1. Dehidrasi

Dehidrasi adalah kondisi ketika tubuh Anda mengalami kekurangan cairan. Hal ini disebabkan oleh keringat berlebih, kurang minum air, mengkonsumsi produk yang tinggi kafein, garam, atau vitamin D. Polidipsi adalah salah satu indikasi dari dehidrasi.

2. Diabetes melitus

Diabetes melitus adalah penyebab polidipsi yang paling umum. Bertambahnya kadar gula darah menyebabkan organ ginjal perlu menyaring gula berlebih dari tubuh yang dikeluarkan melalui air seni. Hal inilah yang menyebabkan tubuh memerlukan cairan dan mengakibatkan peningkatan rasa haus. Ciri khas diabetes adalah 3P, yaitu: Polidipsi (haus berlebih), Poliuria (sering kencing), Polifagia (lapar berlebih)

3. Diabetes insipidus
Berbeda dari diabetes melitus, diabetes insipidus tidak disebabkan oleh masalah pada insulin di pankreas, melainkan pada adanya gangguan pada hipotalamus – pusat pengatur hormon di otak, sehingga penderitanya akan mengeluarkan air seni dalam jumlah banyak.

4. Gangguan mental tertentu

Penderita gangguan mental tertentu, seperti gangguan suasana hati, skizofrenia, anoreksia, dan sebagainya juga dapat mengakibatkan polidipsi. Penderitanya akan merasa sangat haus meskipun tubuhnya tidak membutuhkan cairan tambahan.

5. Mengonsumsi obat-obatan tertentu

Obat-obatan tertentu, seperti pil diuretik atau kortikosteroid dapat menjadi pemicu dari polidipsi.


Apa bahayanya? Selain menjadi gejala bagi penyakit tertentu, kondisi polidipsi bisa memaksa penderitanya untuk terus-menerus mengonsumsi air dalam jumlah banyak. Hal ini dapat menimbulkan keracunan air.

Keracunan air terjadi ketika air yang berlebih akan melarutkan sodium di pembuluh darah. Sodium memiliki sifat menahan cairan, sehingga ketika sodium terlarut dalam jumlah banyak maka ia akan menahan cairan yang seharusnya dikeluarkan.

Saat seseorang keracunan air, ada beberapa gejala yang muncul, seperti kram otot, sakit kepala, kejang-kejang, pusing atau disorientasi, mual, pembengkakan pada tubuh, bahkan koma.

Jadi, sebelum kondisi ini merugikan Anda, segeralah konsultasi ke dokter untuk ditangani. Penyebab polidpsi tidak terbatas pada daftar di atas saja. Ada penyakit atau gangguan medis lain yang dapat memicunya.

 

sumber: tempo.com

If you feel interesting, Please share it

  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
  • Google+

Permitaaan laporan untuk kita